Tukeran Link


Yusita

Arti sahabat buatku seperti tangan dan mata# Akan menangis bila tangan terluka...!!! Tangan akan mengusap saat mata menangis...!!!

Mengenal konsep Client Server 19.56

Anda sebelumnya mungkin telah mempelajari tentang pemprograman database menggungakan Borland Database Engine untuk mengakses data yang tersimpan pada computer local maupun pada jaringan. Disini akan lebih ditekankan pada konsep pemprograman client server menggunakan Interbase sebagai database-nya
Pertanyaan yang biasa muncul adalah mengapa menggunakan Interbase? Alasannya cukup simple, selain karena kualitasnya Interbase tidak kalah dibandingkan dengan server database lainnya, seperti Ms SQL Server, mySQL maupun Orecle, Interbase juga disertakan pada Delphi. Sehingga nantinya anda tidak akan mengalami kesulitan mempelajari konsep pemprograman Client server.
Yang masih menjadi pertanyaan anda mungkin adalah mengapa harus mengguankan konsep Client server daripada menggunakan file server. Untuk menjawab pertanyaan tersebut kami akan memberiakn sedikit gambarannnya.
Sebagai contoh, misalnya anda mempunyai table paradox pegawai yang berisi ribuan record dan diletakkan pada salah satu computer sebagai file server. Jika anda ingin mengetahui gaji tertinggi dari pegawai tersebut tentunya anda akan menggunakan query berikut:
SELECT MAX(Gaji) FROM Pegawai
Dengan query di atas semua data dari computer jaringan (komputer tempat database disimpan) akan “dipindahkan” ke computer local (computer yang melakukan query). Selanjutnya dari semua data akan didapatkan data gaji pegawai tertinggi. Hal ini tentunya akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Semakin banyak jumlah record semakin lama pula waktu yang dibutuhkan.
Menggunakan Interbase (maupun RDBMS lain) pencarian gaji tertinggi pada table Pegawai akan lebih cepat, karena proses pencarian data akan dilakukan di server dan selanjutnya hasil pencarian (yang berupa data tunggal) akan dikembalikan ke Client yang melakukan query. Beberapa alasan lain yang dapat dikemukakan mengapa harus menggunakan client server adalah:
•Kemampuan menangani jumlah record yang banyak
Paradox tidak dapat menangani data sampai 2Gb, sedangkan RDBMS dapat menangani data yang besarnya berlipat-lipat dari Paradox
•Keamanan data
RDBMS mempunyai mekanisme pengamanan data yang lebih baik daripada Paradox.
•Pembagian tugas antara client dan server
Pada saat melakukan pemprograman, Anda sapat merancang pembagian tugas antara client dan server (proses apa saja yang sebaiknya dikerjakan oleh client dan proses apa saja yang sebaiknya dikerjakan oleh server).
•Pengontrolan transaksi
RDBMS mempunyai pengontrolan transkasi yang lebih baik dibandingkan dengan paradox


Sumber :
Pengembangan Aplikasi Client Server dengan Borland Delphi , wahana komputer

Read More......
Jaringan Client Server 19.47

Pemanfaatan perangkat lunak berperan erat bagi perkembangan di semua lini, baik itu institusi pendidikan, lingkungan bisnis, maupun kalangan pribadi. Tentunya tidak berpulang dari penggunaan perangkat lunak tersebut, sampai sejauh mana fungsinya dapat diberdayakan dan seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk penerapannya. Pemilihan perangkat lunak yang sejalan dengan kebutuhan harus benar-benar diperhatikan, karena itu perencanan awal dimulai dengan mengindentifikasi kebutuhan di lingkungan yang ada. Setelah proses identifikasi kebutuhan didaftarkan, kita dapat memilih perangkat lunak seperti apa yang akan digunakan. Tulisan kali ini, memperkenalkan salah satu bentuk client/server dengan mengambil contoh penggunaan ”Web Server”, yang beroperasi di lingkungan GNU/Linux dan penggunaan aplikasi client – browser. Pemilihan sengaja jatuh ke lingkungan tak berbayar untuk memamfaatkan perangkat lunak tersebut, alias proyek opensource.
Pemamfaatan web server menambah khazanah pengembangan aplikasi web, seperti
- elearning,
- egovernment,
- ecommerce.
Pendistribusian informasi di satu layanan dan penggunaan aplikasi client yang sungguh sangat mudah – hampir di setiap perangkat keras (PC, PDA) sudah terdapat browser. Web server sebagai pemberi pelayanan membutuhkan sistem operasi untuk menjalankan fungsinya. Sehingga kemampuan sistem operasi menangani web server menjadi perhatiannya. Yang tentunya komunikasi antar sistem operasi dengan aplikasi web server harus dimengerti kedua unit. Semua itu tak terlepas dari pengembangan model OSI (Open Systems Interconnection Reference) dan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang memungkinkan komunikasi antar computer yang satu dengan lainnya, perangkat keras, perangkat lunak client/ server tentu menggunakan kaedah ini karena kaedah yang digunakan menjadi acuan para pengembang perangkat lunak maupun perangkat keras (vendor). Lebih jauh daripada itu, sistem operasi melakukan semua tugastugas penting dalam komputer, dan
menjamin aplikasiaplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar.
Sistem Operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem file. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur skedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu. Dalam banyak kasus, sistem operasi menyediakan suatu pustaka dari fungsi-fungsi standar, dimana aplikasi lain dapat memanggil fungsifungsi itu, sehingga dalam setiap pembuatan program baru, tidak perlu membuat fungsifungsi
tersebut dari awal.
Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:

1. Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory
2. Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna
4. Pustakapustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang
5. dapat dipanggil oleh aplikasi lain
6. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrol mereka. Sebagian Sistem Operasi hanya mengizinkan satu aplikasi saja yang berjalan pada satu waktu, tetapi sebagian besar Sistem Operasi baru mengizinkan beberapa aplikasi berjalan secara simultan pada waktu yang bersamaan. Sistem Operasi seperti itu disebut sebagai Multitasking Operating System. Beberapa Sistem Operasi berukuran sangat besar dan kompleks, serta inputnya tergantung kepada input pengguna, sedangkan Sistem Operasi lainnya sangat kecil dan dibuat dengan asumsi bekerja tanpa intervensi manusia sama sekali. Tipe yang pertama sering disebut sebagai Desktop OS, sedangkan tipe kedua adalah RealTime OS. Apache Web server dapat berjalan di sistem operasi yang populer saat ini, seperti Windows, GNU, Unix maupun Mac OS. Pemilihan GNU sendiri berdasarkan beberapa pertimbangan pribadi seperti pengalaman dalam menggunakannya maupun keandalan dari sistem
operasinya. Dengan menggunakan komputer sekelas desktop, sistem operasi ini bisa berjalan dan berfungsi sebagai web server, dipermudah dengan proses instalasi dengan pemilihan paketpaket server yang diinginkan – web server.

Read More......
Routing Information Protocol (RIP) Introduction 20.58

Mumpung lagi lihat-lihat keadaan rumah dah lama nih.. ditinggalin
jalan-jalan di mah google edit2 dikit buat bacaan yang singgah....

RIP merupakan Interior Gateway Protocol yang didefinisikan dalam RFC ( Request For Comments ) 1058, adalah routing protocol yang paling diterima secara luas. Pada mulanya RIP adalah program routed UNIX daemon, yang mana didesain di U.C Barkeley Untuk menyediakan routing yang konsisten dan Penyampaian informasi diantara mesin – mesin pada Local Area Network. RIP menjadi populer bukan karena kehandalannya, tapi mungkin dikarenakan U.C Barkeley mendistribusikannya bersama dengan sistem 4. BSD UNIX mereka yang populer. Karena itu kemudian banyak situs internet mengadopsi dan memakai RIP tanpa mempertimbangkan kehandalan dan keterbatasannya. Sekali diimplementasikan dan berjalan, RIP menjadi basis untuk lokal routing.

RIP mem-broadcast seluruh update routing tabelnya secara periodik ( defaultnya setiap 30 detik ), dalam mencapai network tujuannya RIP mencatat setiap network ( router ) yang dilalui sebagai hop. RIP dikenal juga sebagai distance-vector routing algorithm yang berarti menggunakan distance ( jarak ) sebagai cost ( digunakan dalam metric routing protocol untuk menentukan jalur terbaik menuju network tujuan ) dan vector ( arah ) untuk mencapai network tujuan. Vector hanya menunjukkan arah pada router yang ” bertetangga”, tidak seluruh jalur network yang ada .

RIP akan bekerja baik hanya pada network berskala kecil, stabil dan berkecepatan tinggi. Karena metric yang dipakai hanya mengandalkan jarak, jarak terpendeklah yang akan dipakai sebagai jalur route, tidak ada parameter lain seperti speed link ataupun delay dari interface suatu perangkat ( router ). RIP akan memilih route dengan jarak ke tujuannya adalah 3 hop dengan kecepatan 56Kbps daripada route dengan jarak ke tujuannya adalah 4 hop dengan kecepatan 512Kbps. Selain itu, karena RIP mem-broadcast seluruh routing tabelnya secara periodik hanya kepada network yang “bertetangga” langsung, ini menyebabkan lambatnya informasi routing tabel yang telah diupdate sampai kepada network yang tidak bertetangga langsung ( network yang sudah melalui banyak hop ) sehingga nilainya sudah tidak lagi valid.

Karena dinilai lambat dalam pengumpulan informasi update routing tabel dalam topologi jaringan ( Network Convergence ), hop dalam RIP dibatasi hanya sampai 15, selain itu RIP juga sangat rawan akan terjadinya routing loop. Untuk menangani kekurangannya, maka RIP memberlakukan hal – hal berikut :

Route Poisoning : Digunakan untuk mengindikasikan pada router – router lain ( “tanda diracuni” ) bahwa sebuah router sudah tidak terjangkau ( lebih dari 15 hop ) dan harus dihapus dari routing tabel mereka.

Split Horizon : Interface router tidak akan mengirimkan informasi update routing tabel kepada interface router yang telah mengirimkan update routing tabel yang sama. Artinya, tidak beguna memberikan informasi kepada pemberi informasi.

Hold Down Timer : Metode yang digunakan untuk mengantisipasi keadaan network yang tidak stabil, yang disebabkan oleh penyebaran informasi update routing tabel yang belum tentu kevalidan nilainya. Dengan kata lain, hold down akan menjaga sebuah router dalam mengumumkan perubahan routing tabelnya sampai kondisi network stabil dan sebuah interface benar – benar sudah mendapatkan route terbaik. Untuk menunggu keadaan network stabil, dibutuhkan parameter waktu yang bisa di-set.Ketika router mendeteksi perubahan network, hold down timer dimulai, router akan menunggu kestabilan network berdasarkan hold down timer yang telah ditentukan. Ketika waktu yang ditentukan telah habis, router baru menginformasikan update routing tabelnya.

RIP tidak bisa membaca subnet dalam pengalamatannya, RIP hanya bisa membaca Classfull address, artinya dia hanya mengerti pengalamatan berdasarkan kelas address dengan subnetmask default.

- Kelas A ( 0 – 126 ) subnet mask 255.0.0.0

- KelasB ( 128 – 191 ) subnet mask 255.255.0.0

- Kelas C ( 192 – 223 ) subnet mask 255.255.255.0

RIP tidak dilengkapi perbekalan untuk bertukar informasi subnet antar router, network kita dan network tujuan sebaiknya memliki subnet mask yang sama agar RIP dapat mengirimkan paket IP di seluruh network kita, jika tidak RIP akan kesulitan untuk menentukan yang mana alamat network dan yang mana alamat host karena RIP tidak mampu secara dinamis mengupdate atau merubah subnet mask.

Read More......